Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa tindakan nyata di antara komunitas global diperlukan untuk mengatasi ancaman perubahan iklim.
Reference: Blog City and UK News and MF and 9 Naga
Pada sesi Kerja Sama dengan Mitra KTT G7 tentang isu iklim, energi, dan lingkungan di Hiroshima, Jepang, Sabtu, presiden mengimbau semua negara untuk berkontribusi sesuai kapasitasnya masing-masing.
“Kita perlu meninggalkan pendekatan lama, seperti pemindahan beban atau propaganda. Bumi membutuhkan tindakan nyata, kita tidak boleh berbicara tanpa hasil nyata,” kata Jokowi dalam pernyataan yang diterima di sini, Sabtu.
Presiden menyatakan bahwa Indonesia telah meningkatkan target pengurangan emisinya sebesar 31,89 persen melalui sumber daya dan kapabilitasnya sendiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional.
“Komitmen harus diikuti dengan kemitraan yang memberdayakan,” katanya.
Jokowi juga menegaskan dukungan pendanaan iklim untuk negara berkembang harus lebih konstruktif dan tidak diskriminatif.
Dukungan pendanaan iklim dalam bentuk utang hanya akan menjadi beban negara penerima, tambahnya.
“Saya harus mengatakan, sejujurnya, bahwa negara-negara berkembang meragukan komitmen pendanaan negara-negara maju sebesar US$100 miliar per tahun yang belum terealisasi,” kata presiden.
Semua negara harus memainkan perannya dalam menyikapi ancaman perubahan iklim, katanya seraya menambahkan bahwa Indonesia telah menerapkan tindakan nyata untuk mengatasi masalah tersebut.
“Laju deforestasi (Indonesia) telah menurun secara signifikan dan mencapai rekor terendah dalam 20 tahun, dan rehabilitasi kami terhadap 600 ribu hektar hutan bakau akan selesai pada tahun 2024. (Kami juga) merehabilitasi 3 juta hektare lahan kritis, sementara kebakaran hutan berkurang 88 persen,” kata Jokowi.
Ia menambahkan, Indonesia juga telah mengembangkan 30 ribu hektare green industry zone dan berkomitmen mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Sebelumnya, Jokowi dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dalam pertemuan bilateral mereka di Hotel Royal Rihga Hiroshima pada hari Sabtu, sepakat untuk mendorong negara-negara maju mewujudkan komitmen untuk memberikan bantuan dana perubahan iklim.