Organisasi non-pemerintah dan aktivis lingkungan yang tergabung dalam komunitas marjinal menggelar aksi unjuk rasa di sini pada hari Jumat untuk memperingati Hari Bumi.
Reference: Blog City and UK News and MF and 9 Naga
“Unjuk rasa tersebut merupakan wujud kepedulian kami terhadap kondisi bumi yang semakin kritis. Oleh karena itu, kita harus selalu sadar akan perlunya menyelamatkan bumi,” kata aktivis lingkungan Zulkarnaen.
Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April harus menjadi momentum bagi umat manusia untuk melakukan introspeksi sekaligus mengantisipasi dan mengekang kerusakan bumi, ujarnya.
Bencana alam yang meluas, pemanasan global, dan perubahan iklim adalah contoh nyata kerusakan bumi, katanya.
“Kerusakan bumi sebagian besar disebabkan oleh segelintir orang yang tamak akan kekuasaan dan uang,” katanya.
Kerusakan di bumi telah mengorbankan sebagian besar perempuan dan anak-anak, katanya.
Kondisi tersebut terus berlanjut karena eksploitasi sumber daya alam yang mengabaikan pelestarian lingkungan, katanya.
Dalam unjuk rasa tersebut, para demonstran juga menggelar orasi menyerukan upaya penyelamatan bumi.
Sebelumnya, pengurus besar mahasiswa fakultas ilmu budaya Universitas Hasanuddin Makassar juga menggelar aksi serupa sehari sebelumnya