Restorasi hutan untuk meminimalkan deforestasi

Reference: Blog City and UK News and MF and 9 Naga

Pemulihan kawasan hutan dapat membantu mengurangi deforestasi dan mencapai target penurunan neto sektor kehutanan, menurut Profesor Kehutanan IPB University, Herry Purnomo.

“Pertama, membenahi areal hutan, terutama hutan produksi yang (sudah diubah) menjadi perkebunan. Ini harus dicegah,” katanya kepada ANTARA di sini dalam rangka Hari Penanaman Sejuta Pohon yang diperingati setiap tanggal 10 Januari.

Purnomo, yang juga menjabat sebagai peneliti di Center for International Forestry Research (CIFOR), mengatakan upaya restorasi terkadang menjadi rumit ketika fungsi hutan dialihkan dan sudah dihuni masyarakat.

Namun, dia tetap mendorong pertimbangan ulang bagi petani kecil dan penegakan hukum bagi pengusaha besar.

“Kedua, melakukan penghijauan di lahan terdegradasi,” sarannya. Apalagi kepastian tata kelola pertanahan perlu dijelaskan, tegasnya.

Langkah ketiga adalah pembangunan ekonomi kawasan hutan melalui upaya ekowisata sehingga hutan memberikan pengaruh ekonomi positif yang besar terhadap masyarakat sekitar, jelasnya.

Berita terkait: Restorasi hutan pasca erupsi Gunung Merapi memakan waktu beberapa tahun

Dukungan dari pelaku swadaya masyarakat, seperti organisasi nirlaba, dan swasta juga sangat dibutuhkan untuk mendorong pengelolaan hutan lestari, kata Purnomo.

Secara khusus, ia menyoroti beberapa produk yang dapat dimanfaatkan yang tidak menyebabkan deforestasi.

“Ini sebenarnya sejalan (dengan upaya melawan degradasi hutan). Kita tidak perlu menjadi musuh tapi memanfaatkannya untuk memperkuat anti deforestasi di Indonesia (yang bisa membuka) peluang untuk mendapatkan pasar yang tinggi,” jelasnya.

Selain tiga langkah tersebut, dia mengatakan, penanaman pohon oleh berbagai pihak dapat berdampak pada upaya penghijauan. Namun, gerakan penanaman perlu ditindaklanjuti dengan komitmen merawat pohon untuk memastikan keberlanjutannya, tambahnya.