Sejauh ini konsumen nikel terbesar adalah sektor otomotif, yang menggunakannya dalam baterai untuk kendaraan listrik. Nikel juga digunakan secara luas dalam produksi baja tahan karat, yang memberikan kekuatan. Industri dirgantara, sementara itu, menggunakan superalloy berbasis nikel dalam mesin jet karena kemampuannya menahan suhu tinggi. Ini juga digunakan dalam pelapisan listrik, untuk memberikan lapisan pelindung dan dekoratif, sedangkan industri kimia menggunakannya sebagai katalis dalam berbagai proses, termasuk produksi margarin dan pemurnian minyak bumi.
Reference: Blog City and UK News and MF and 9 Naga
Indonesia telah muncul sebagai produsen nikel terbesar di dunia, setelah meningkatkan produksinya secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Filipina adalah produsen utama lainnya, dengan ekspor bijih nikel yang substansial.
Rusia, melalui perusahaan penambangannya Norilsk Nickel, adalah pemain utama lainnya. Australia dan Kanada juga mempertahankan operasi penambangan nikel yang substansial.
Berikut ini adalah 10 tambang nikel terbesar menurut tonase tahunan.
10 Tambang Pulau Pakal
Negara: Indonesia
Tonase tahunan: 36.000
Operator: Industri Pertambangan Indonesia.
Tambang Pulau Pakal, Indonesia, menghasilkan 36.000 ton nikel setiap tahunnya. Industri Pertambangan Indonesia mengoperasikan situs tersebut. Ini adalah tambang permukaan yang terletak di Maluku Utara.
09 Tambang Oktyabrsky
Negara: Rusia
Tonase tahunan: 36.000
Operator: MMC Norilsk Nickel
Tambang Oktyabrsky Rusia adalah tambang bawah tanah yang terletak di Krasnoyarsk Krai, Rusia. Tambang tersebut diharapkan dapat beroperasi hingga tahun 2052. Nornickel adalah produsen paladium dan nikel bermutu tinggi terbesar di dunia, dan juga merupakan produsen utama platina dan tembaga.
Placeholder Youtube
08 Tambang Rio Tuba
Negara: Filipina
Tonase tahunan: 39.000
Operator: Nickel Asia
Tambang Rio Tuba adalah tambang permukaan yang terletak di Palawan, Filipina. Diharapkan dapat beroperasi hingga tahun 2028. Nickel Asia adalah produsen utama bijih nikel laterit di Filipina, dan lokasi Rio Tuba mengekspor bijih saprolit dan limonit. Pemilik Rio Tuba Nickel Mining Corporation adalah salah satu dari tiga perusahaan di Filipina yang menambang bijih nikel oksida (dua lainnya adalah Nonoc Mining and Industrial Corporation dan Hinatuan Mining Company.
07 Tambang Cerro Matoso
Negara: Kolombia
Tonase tahunan: 41.000
Operator: South32
Terletak di Cordoba, Kolombia, Tambang Cerro Matoso dimiliki oleh South32. Tambang permukaan tersebut diperkirakan menghasilkan 40,8 ribu ton nikel pada tahun 2023 dan diperkirakan akan beroperasi hingga tahun 2036. South32 memproduksi komoditas termasuk bauksit, alumina, aluminium, tembaga, perak, timah, seng, nikel, dan mangan dari operasi di Australia, Afrika Bagian Selatan, dan Amerika Selatan.
06 Proyek Ambatovy
Negara: Madagaskar
Tonase tahunan: 41.000
Operator: Sumitomo
Proyek Ambatovy adalah tambang permukaan yang terletak di Atsinanana, Madagaskar. Dimiliki oleh Sumitomo, diperkirakan menghasilkan 40,95 ribu ton nikel pada tahun 2023. Proyek ini diharapkan dapat terus beroperasi hingga tahun 2048.
05 PT Huayue Nickel Cobalt Project
Negara: Indonesia
Tonase tahunan: 42.000
Operator: Huayou Cobalt
Proyek PT Huayue Nickel Cobalt adalah fasilitas pelindian asam bertekanan tinggi yang berlokasi di Sulawesi Tengah, Indonesia, dan dimiliki oleh Huayou Cobalt. Ini menghasilkan sekitar 42 ribu ton nikel pada tahun 2023. Pengembang nikel Australia Nickel Industries menginvestasikan US$270 juta untuk mengakuisisi 10% saham dari Shanghai Decent Investment.
Placeholder Youtube
04 Tambang Sorowako
Negara: Indonesia
Tonase tahunan: 64.000
Operator: Vale Indonesia
Tambang Sorowako terletak di Sulawesi Selatan, Indonesia. Diharapkan dapat beroperasi hingga tahun 2045. Vale Indonesia mengoperasikan salah satu operasi penambangan dan pemrosesan nikel laterit terintegrasi terbesar di dunia. Produksi tahunannya mewakili sekitar 3 persen dari total produksi nikel global.
03 Tambang Taganito
Negara: Filipina
Tonase tahunan: 70.000
Operator: Nickel Asia
Tambang Taganito adalah tambang permukaan yang terletak di Surigao del Norte, Filipina. Dimiliki oleh Nickel Asia, diperkirakan menghasilkan 70,41 ribu ton nikel pada tahun 2023. Tambang tersebut diharapkan dapat beroperasi hingga tahun 2049.
02 Proyek Lygend PT Halmahera Persada
Negara: Indonesia
Tonase tahunan: 95.000
Operator: Pertambangan Lygend Ningbo
PT Halmahera Persada Lygend merupakan proyek hidrometalurgi nikel yang memanfaatkan proses pelindian asam bertekanan tinggi. Terletak di Pulau Obi, Indonesia, ia memiliki kapasitas produksi yang dirancang sebesar 120.000 ton logam senyawa nikel-kobalt-termasuk 14.250 ton logam kobalt-per tahun ketika semua jalur produksi dioperasikan. Jalur produksi diharapkan dapat menghasilkan senyawa nikel-kobalt, termasuk campuran hidroksida endapan nikel sulfat dan kobalt sulfat.